Kita tak lagi tau apa warna senja di langit masing masing,
apakah jingga atau gelap gulita.
Kabar kita sebatas sedang apa dan dimana, tanpa tau apakah
sedang sedih atau bahagia. Bahkan terkadang ucapan ‘hay’ sungguh luar biasa,
karna hanya itu yang biasa terucap ketika harus bertemu.
Bosan sudah pasti. Lelah yang pasti. Tapi hati tak juga
menyerah, ia memilih menunggu dengan pasrah. Bagaimana aku hendak menyerah?
bila tanpa sapa aku masih cinta. Bila tanpa ragu aku masih rindu. Bila tanpa
mendekap namamu masih doa yang kupanjatkan penuh khidmad.
Tuhan sering berbaik hati, sesekali menghadirkanmu dalam
mimpi dan kucukupkan itu.
No comments:
Post a Comment